Figur

BELAJAR BERSABAR DARI RESI GOTAMA

BELAJAR BERSABAR DARI RESI GOTAMA

Oleh : Ady Turhadi.

Menaranews.onlinw””RESI GOTAMA tidak berhenti menyesali diri sendiri , tentang apa musibah yg menimpa ketiga putranya…
Guwarsa dan Guwarsi berubah menjadi monyet berwajah, berbulu dan berekor panjang nyaris persis dengan binatang primata yg aslinya. Sedangkan Anjani yg tadinya berupa gadis remaja yg cantik jelita, ikut terimbas pula menjadi manusia kera.
Wajahnya bermuka kera penuh bulu layaknya seekor munyuk,.. sampai tangan dan lengan tangannya juga ditumbuhi bulu lebat. (bulu bulu kera)
Resi Gotama merasa lalai untuk senantiasa berbuat SABAR dalam menghadapi segala macam cobaan apa pun…
Secara tak sadar,
sang Begawan
menepuk muiutnya sendiri,
Mengingat apa yg terjadi…
Seandainya ia bisa bersabar, .. tidak tergesa mengucapkan kata2 keras ” supata” kepada isterinya, tentu Dewi Windradi tidak menjadi patung batu..
Kata kata tuah itu akhirnya berimbas juga kepada ketiga anak yg harus ikut menanggung penderitaannya.
Ibarat nasi telah menjadi bubur, Resi Gotama hanys bisa menasehati anaknya untuk legowo nrima ing pandum, sebagai sesuatu yg sudah menjadi suratan Dewata…

” SEBAGAI anak yg berbakti, ketiganya menyadari kebenaran nasihat ayahnya itu. Hidup di dunia ini memang bukan pilihan. Mereka sadar, tak bisa memilih hidup sebagai seorang dewa, apalagi menjadi Batara Guru.
Resi Gotama dengan sareh, kemudian memberikan wejangan tentang appa artinya hidup, dan tentang sangkan paraning dumadi.
Meski tidak lagi berwujud manusia, tiada halangan bagi mereka untuk melakukan dharma kebajikan. Dharma kepada sang pencipta, dharma kepada sesama makhluk , manusia – hewan dan tetanaman atau pepohonan…
Resi GOTAMA kemudian mengganti nama Guwarsa dengan nama Subali, dan Guwarsi dengan Sugriwa, tetapi tidak dengan Anjani.
Untuk meminta ampunan dan kesalahan kepada hyang maha Agung , ketiganya kemudian disuruh melakukan tapa brata di kawasan hutan Sunyapringga.
Subali disuruh bertapa dengan cara bergelantungan di cabang pohon
Dengan kaki di atas dan kepala dibawah bagai seekor kelelawar
atau kalong.
Bertapa seperti itu, biasa disebut tapa ngal ( tapa ngalong)
Sementara Guwarsi yg diberi nama SUGRIWA, disuruh bertapa dengan laku NGIDANG, layaknya seekor Kidang yg sedang makan rumput ditengah hutan lebat.
SUGRIWA berlaku seperti sedang merumput dengan mengangkat salah satu kakinya..
Anjani disuruh tapa telanjang bulat, kungkum disebuah sungai dengan cara seperti karak atau kodok.
Anjani memasukkan badannya dalam air sungai yg jernih itu sebatas leher. Ia tidak makan dan minum, hanya membuka mulutnya dan makan apa saja yg lewat diatas air dan masuk kemulutnya…
Subaali dan Sugriwa kelak menjadi raja para monyet di hutan pancawati Guwa Kiskenda…

Penyesalan Resi Gotama itu, merupakan gambaran kehidupan manusia yg seringkali tak mampu menahan nafsu diri sendiri.SABAR, hanya mudah diakui, tapi tidak mudah dijalani..

Padahah sabar itulah yg akan menyelamatkan kita dari bencana.
” Hai orang- orang yg beriman, jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah bersama orang2 yg sabar”.
(Quran Surat 2 Al Baqarah / Sapi betina : ayat 153)

(Mn-ASY TURHADi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button