Kegiatan Buka Puasa Bersama Bu Shinta Nuriyah: Memperkokoh Toleransi dan Persaudaraan di Jember

Kegiatan Buka Puasa Bersama Bu Shinta Nuriyah: Memperkokoh Toleransi dan Persaudaraan di Jember
Menaranews.online”Jember, 14 Maret 2024 – Dalam rangka mempererat tali silaturahmi dan menumbuhkan semangat toleransi di bulan Ramadan, Bu Shinta Nuriyah bersama Yayasan Puan Amal kembali menggelar kegiatan sahur keliling dan buka puasa bersama.
Acara ini diselenggarakan di Kabupaten Jember, di Sekolah Tiga Bahasa Rukun Harapan, Jalan Kartini No. 58,Jember.
Kegiatan terselenggarara Kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Tanoker Ledokombo, Peace Leader Indonesia, dan Gus Durian Jember.
Sementara itu hadir dalam kegiatan tersebut dari berbagai elemen masyarakat, termasuk perwakilan pemerintah, dinas terkait, lintas agama, etnis, perempuan, kaum difabel, serta warga sekitar ini bertujuan untuk memperkokoh persaudaraan dan kesatuan bangsa.
Acara tersebut didasari semangat kebersamaan, untuk mewujudkan secara nyata dari upaya merawat keberagaman di Indonesia.
Mengingat kehadiran Bu Shinta di meriahkan barongsai dan dilanjutkan dengan pertunjukan musik Chinese drum, kolintang, angklung dan kelompok vokal membawakan lagu Ramadan Tiba.
Selanjutnya, Bu Shinta Nuriyah memberikan tausiyah dan ceramah kebangsaan dengan tema “Pangkat dan Jabatan Belum Tentu Membuatmu Bahagia, Namun Iman dan Taqwa Akan Mengantarmu Menuju Surga.” Melalui pesan ini, beliau mengingatkan pentingnya memiliki iman yang kuat sebagai kunci kebahagiaan sejati bagi setiap individu.
Momen berbuka puasa ini menjadi lebih istimewa dengan konsumsi yang diperoleh melalui gotong royong dengan melibatkan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang tergabung di Kuliner Nusantara JEMBER serta partisipasi kaum perempuan dan kelompok masyarakat.
Ketua panitia penyelenggara, Sarinah, menyatakan bahwa kehadiran Bu Shinta merupakan kehormatan besar bagi warga Jember. “Beliau tidak hanya menyapa warga, tetapi juga memberikan wawasan yang memperteguh iman di bulan suci ini,” ujarnya.
Penyelenggaraan acara di Sekolah Tiga Bahasa Rukun Harapan juga memiliki makna mendalam terkait perjuangan Gus Dur dalam membela kaum minoritas.
Sekolah ini menjadi bukti nyata dari kebijakan Gus Dur yang mencabut aturan pembatasan budaya Tionghoa, sehingga bahasa dan budaya Tionghoa kini dapat dipelajari secara bebas. Direktur Tanoker, Ciciek Farha, menambahkan bahwa keterlibatan komunitas Tionghoa serta kelompok minoritas dan rentan dalam acara ini mencerminkan perhatian besar Bu Shinta terhadap keberagaman. “Kami berharap dengan adanya ruang perjumpaan seperti ini, persaudaraan dan pengertian antar masyarakat semakin erat,” ungkapnya.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat sekitar, acara ini ditutup dengan pembagian paket sembako bagi warga dari berbagai profesi. Dengan semangat kebersamaan, kegiatan ini menjadi simbol solidaritas dan harmoni di tengah keberagaman masyarakat Jember.
(Mn-redy)