Anggota Komisi X DPR RI Haji Muhamad Nur Purnamasidi : Komisi X DPR RI Sedang Memikirkan Dunia Pendidikan Ditarik Ke Pusat.
Anggota Komisi X DPR RI Haji Muhamad Nur Purnamasidi : Komisi X DPR RI Sedang Memikirkan Dunia Pendidikan Ditarik Ke Pusat.
JEMBER Menaranews.online” Haji Muhamad Nur Purnamasidi Anggota DPR RI Komisi X dari Fraksi Golkar menanggapi dampak pergeseran otonomisasi Pendidikan di Daerah secara penuh seperti sekarang ini bukan semakin meningkatkan kualitas pendidikan melainkan kualitas pendidikan semakin lemah.
Untuk itu DPR RI Komisi X sedang memikirkan Ditariknya kembali Dunia Pendidikan Ke Pusat. Hal tersebut di sampaikan Politisi Partai Golkar Dapil Jember dan Luamajang ” Bang Pur (sapaan Muhamad Nur Purnamasidi)kepada Media online, Menaranews.online” usai menjadi Nara Sumber Sosialisasi Platform Tehnologi Kemenikbudristek di Rumah Makan Lestari 21 juli 2023..
Dikatakan,sebenarnya Dunia Pendidikan merupakan komponen Utama Pembangunan Daerah sekaligus untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia didaerah seperti kesejahteraan guru dan penempatan guru,rekrutmen guru dan peranserta masyarakat lebih meningkat. Namun hasil yang di harapkan dari pelaksanaan otonomi belum mencapai optimalnya pengelolaan sekolah dan meningkatnya kualitas pendidikan.
Menurut Alumni Unej ini di tariknya dunia pendidikan ke Pusat agar memiliki dampak langsung terhadap dunia pendidikan dan dapat menyikapi tantangannya secara efektif.
Sedangkan perubahan paradigma tersebut dilakukan sebagai upaya untuk menghadapi tantangan dunia pendidikan dengan mengedepankan peningkatan mutu pendidikan itu sendiri serta menggairahkan untuk belajar dan beraktivitas.”katanya .
Disamping memberikan layanan terhadap orang tua di dalam berhubungan dan berkomunikasi serta kerja sama dengan sekolah.
Diharapkan kepuasan terhadap hasil pendidikan yang mengacu pada berbagai kompetensi yang dicapai siswa, baik selama proses maupun setelah lulus (kompetensi lulusan) berdasarkan standar yang ditetapkan atau pemenuhan harapan konsumen setelah lulus.Lebih lanjut di contohkan Dunia pendidi
kan dari tingkat dasar hingga atas (TK sampai SMA) akan ditarik ke pusat.
Menurut Bang Pur sapaan Muhamad Nur Purnamasidi “Kami Komisi sepuluh sedang memikirkan, otonomisasi pendidikan tentu akan sangat tergantung kualitasnya seberapa kuat visi kepala daerah. Kita pikirkan kembali apakah urusan pendidikan ini menjadi urusan pusat”
Dikatakan visi pendidikan nanti adalah visi presiden dan bukan visi gubernur atau bupati/walikota. Sehingga kualitas tenaga pendidikan dan murid merata.
Masih menurut Bang Pur, ada sebagian kepala daerah menganggap dunia pendidikan sebagai rutinitas dan bukan sebagai investasi sumber daya manusia untuk jangka menengah atau panjang. Sehingga di lapangan terjadi perbedaan kualitas.
“Kami berharap dan sedang memperjuangkan melalui perubahan undang-undang sisdiknas, di situ akan kita mandatkan bahwa urusan pendidikan, karena juga sebagai misi pembukaan uud ’45 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, itu kan mandat pembentukan negeri ini, kita akan tarik urusan pendidikan itu ke pusat sama seperti urusan agama, keuangan, luar negeri, dan pertahanan,” terang Bang Pur.
Pada ujungnya adalah kualitas pendidikan nasional yang lebih baik dan lebih merata ke seluruh nusantara..
Sementara itu terkait sosialisasi platform Teknologi yang disampaikan Arif Widiansyah, Staf Ahli Muda Platform Teknologi Kemendikbudristek, menjelaskan cara-cara dan kegunaan platform itu.
Dan ternyata sosialisasi platform teknologi itu sejalan dan bisa bersinergi dengan Komisi X untuk mendorong program merdeka belajar.
Guru bisa mengunduh di Playstore platform Merdeka Mengajar. Untuk lebih optimal guru bisa mendaftar ke akun belajar.id. Jika tidak mendaftar, masih bisa mengakses tetapi fitur-fiturnya terbatas. Platform Merdeka Mengajar itu sangat cocok bagi guru yang sekolah dimana ia mengajar sudah memakai kurikulum Merdeka Belajar, atau hybrid.
Ke depannya, platform tersebut akan diwajibkan oleh Kementrian karena sangat memudahkan akses layanan pendidikan dan sebagai jalur informasi resmi dari Kemendikbudristek.
Sedangkan Mohamad Hafis dari balai layanan platform teknologi pendidikan Kemendikbudristek, menjelaskan di dalam PMM ada fitur berbagi inspirasi, masuk dalam sub fitur bukti karya..
Setiap guru bisa mengupload kegiatan kreatif yang dapat menjadi inspirasi guru lainnya. Tetapi Hafis menegaskan, “Tentu ada filternya sebelum dibagikan ke pengguna lain. Tapi pengunggah bisa menikmati hasil videonya dan masih bisa dishare secara pribadi.”
Dari daftar hadir terpantau ada 100 guru Jember yang datang.
(Mn-sta)