APEL GELAR PASUKAN DAN PERALATAN DALAM RANGKA ANTISIPASI BENCANA ALAM 2021 KABUPATEN JEMBER
Jember,MenaraNews online.
Bupati Jember Haji Hendy memimpin Apel Gelar Pasukan dan Peralatan antisipasi Bencana Alam kabupaten jember 2021 .
Apel yang berlangsung hari Senin 25 oktober 2021 ini dalam rangka mengantisipasi terjadinya bencana yang diprediksi oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).Apel yang Berlangsung di Jalan Sudarman depan Kantor Pemda Jember tersebut sebagai upaya peringatan kepada para Relawan dan masyarakat menghadapi musim hujan pada bulan November sampai dengan Februari 2022.
Bupati Jember Haji Hendy dalam kesempatan tersebut mengatakan,untuk menuju jember seluruh stakeholder harus sudah membangun sinergitas dalam menyiapkan segala sesuatu, yang terkait dengan kemungkinan jika ada puncak hujan di bulan November sampai dengan Januari, Februari 2022 yang seringkali dikenal dengan bencana alam hidrometeorologi.
Untuk itu semua peralatan yang digunakan untuk penanganan bencana alam antara lain kendaraan Ambulance, Truk evakuasi korban, kendaraan Covid hunter, Genset darurat, perahu karet, tenda darurat BPBD dan Dinsos serta dapur umum harus siap dan Lengkap.
Sementara itu David Handoko Seto dari Partai Nasdem yang juga menerjukan Relawan BARET Badan Resciu Nasional Demokrat
Kepada reporter Menara News Online siang ini 25 oktober 2021 membenarkan bahwa cuaca ekstrem, dan hujan dengan kapasitas air yang sangat tinggi, dan juga bisa kemudian berakibat pada tanah longsor dan juga bisa karena perubahan iklim global serta siaga siaga Bencana lain yang harus di waspadai masyarakat.
“Untuk itu Relawan yang di pimpin nya harus sudah bersinergi melakukan kesiap siagaan, melakukan mitigasi, untuk bisa mengantisipasi segala sesuatu yang harus kita lakukan, antisipasi secara komperhensif.
Menurut David setiap bencana alam berpotensi pada rusaknya infrastruktur, rumah, bahkan Nyawa maka para Relawan harus bisa jadi Panglima atas Bencana Alam tersebut.
Di tambahkan kita tidak berharap bahwa bencana alam itu terjadi, tapi kita harus tetap melakukan kesiapsiagaan karena memang secara scientific itu bisa diprediksi,” pungkasnya (sta)
