Bedah orasi ilmiah Surya Paloh membuka cakrawala Politik bagi masyarakat.

Bedah orasi ilmiah Surya Paloh membuka cakrawala Politik masyarakat
SURABAYA MENARANEWS.ONLINE”(28 Agustus 2022): Pidato politik itu suatu yang istimewa. Bahkan dengan pidato politik, bisa mengubah dunia. Contohnya pidato politik Bung Karno dan Bung Hatta, pidato politik George Washington, salah satu bapak pendiri Amerika Serikat, dan tokoh-tokoh politik dari belahan dunia lainnya..
“Bagaimana literasi di tengah dunia medsos (media sosial) sebuah teks orasi ilmiah dapat diperdebatkan dan diuji publik. Bedah orasi ini memberikan edukasi kepada masyarakat, dan tidak terjadi disinformasi karena mendapatkan informasi sepotong-sepotong,” ujar Wakil Ketua Baleg DPR RI Willya Aditya saat menjadi nara sumber utama seminar bertajuk Bedah Orasi Ilmiah Surya Dharma Paloh ‘Meneguhkan Kembali Politik Kebangsaan’ di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (26/8).
Selain Willy Aditya, acara yang digagas DPW NasDem Jawa Timur ini juga menghadirkan Suko Widodo, dosen komunikasi dari Universitas Airlangga Surabaya selaku moderator. Seminar dihadiri generasi muda, mahasiswa, tokoh masyarakat, para calon legislatif (caleg) serta masyarakat umum.
“Membedah buku itu sudah biasa. Tapi membedah orasi ilmiah atau pidato itu merupakan hal baru. Membedah orasi ilmiah gelar Doktor Honoris Causa Pak Surya Paloh ini untuk membuka cakrawala bagi masyakarat, khususnya masyarakat politik,” ujar Willy Aditya.
Dengan kegiatan bedah orasi itu, imbuh Willy, maka pokok pikiran dari lahirnya pidato tersebut bisa didiskusikan. Sehingga, bisa menjadi sebuah dialog yang saling mengisi.
Dalam orasi ilmiah Surya Paloh, papar Willy, politik kebangsaan menjadi high politic atau politik kelas tinggi. Sedangkan, politik elektoral adalah low politic atau politik rendahan.
Alumnus Fakultas Filsafat Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta itu menjelaskan, politik elektoral yang mengutamakan kepentingan individu atau kelompok adalah politik yang menggunakan nalar dan nafsu binatang. Ekspresinya dalam politik adalah perang dan melahirkan residu, perselisihan, kebencian hingga pertikaian.
“Sedangkan politik kebangsaan yakni politik yang mengarusutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi atau kelompok politik. Bagaimana bicara politik untuk kemaslahatan bersama, untuk publik, nasionalisme kita. Jadi orasi ilmiah Pak Surya ini otokritik terhadap lembaga-lembaga politik, terhadap masyarakat politik,” tandas Willy.
Legislator NasDem itu mengajak warga bangsa untuk bersama-sama mengembalikan khittah politik yang tidak hanya urusan merebut dan mempertahankan kekuasaan.
“Tapi bagaimana membangun ruang publik bersama, itu hal yang paling pokok. Karena tujuan dari politik itu kan menyejahterakan, membahagiakan masyarakat dan itu juga ada di dalam UUD 1945,” tukas Willy.
Selain di Surabaya, bedah orasi ilmiah itu sebelumnya, digelar di Madiun, Kediri dan Jember.
Seperti diketahui, Surya Dharma Paloh menerima penganugerahan Doktor Honoris Causa di kampus Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jatim, Senin (25/7). Ketua Umum Partai NasDem itu menjadi orang pertama yang meraih gelar Doktor Honoris Causa dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UB Malang.( Mn-RO/*)