News

Dalang cilik Ladrang Gading Dewatanaya Ingin Melestarikan Budaya Seni Pedalangan.

Dalang cilik Ladrang Gading Dewatanaya Ingin Melestarikan Budaya Seni Pedalangan.

Jember.MenaraNews.online.28/01/2022. “Seiring dengan perkembangan jaman yang serba digital tampaknya keberadaan seni pewayangan di jember saat ini sudah mengalami penurunan minat dari masyarakat itu sendiri. Menurut Ki Dalang Andix Fery wibisono seorang Dalang yang juga Gurun Dalang cilik Desa Semboro kecamatan Semboro jember penurunan minat masyarakat tersebut ditandai dengan berkurangnya minat para generasi muda untuk turut menikmati seluk beluk dunia pewayangan dan minimnya pertunjukan wayang kulit itu sendiri di masyarakat.Menurut Ki Andix seni wayang kulit ini dapat dijadikan hiburan dan sarana penyampaian berita ataupun realita-realita kehidupan yang terjadi pada saat ini yang tentunya sarat akan makna.Dikatakan permasalahan yang timbul saat ini adalah kurangnya minat generasi muda terhadap seni pewayangan.
Tentunya kelestarian seni wayang kulit di Jember tidak terlepas dari campur tangan para generasi muda untuk mengenal, mempelajari, mengembangkan dan ikut melestarikan budaya seni wayang kulit di Jember. Secara perlahan pihaknya meralakan waktunya untuk menumbuhkan rasa kepedulian para generasi muda untuk ikut mengembangkan dan melestarikan budaya seni wayang kulit minimal di daerahnya maka melalui pelatihan anak anak seusia SD dan SMP melakukan semacam pelatihan Dalang di Padepok an nya. Itunpun di lakukan melalui pendekatan unsur komedi di dalamnya, sehingga Tergugahnya rasa kepedulian dan minat para generasi muda untuk lebih mengenal dan ikut melestarikan budaya seni wayang kulit di daerahnya.
Ada salah seoran anak didiknya sudah berani Tampil sebagai Dalang Cilik yaitu:Ladrang Gading Dewatanaya
SMP PGRI SEMBORO
semboro kidul,jl.Anggrek no 58
Semboro Kecamatan Semboro Jember. Ditanya kenapa suka jadi Dalang kepada MenaraNewsmonline. mengaku dengan jujur karena sejak kecil hidup dilingkungan pedalangan .
Mulai dari kakek saya alm.ki Djayoes moesa bakat carito seorang dalang dan seorang pendakwah dikabupaten jember ditambah lagi karena orang tua nya juga seorang Dalang disamping itu ibu nya yang bernama Iin Yuandari Puspita juga seorang pesinden.
Karena setiap pentas kemana mana ikut sejak kecil ,maka menjadi tertarik mengikuti jejak kakek dan kedua orang tua nya.
(Mn.sta.)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button