FAPERTA UNEJ Gelar FGD untuk Mempersiapkan Kelas Internasional
FAPERTA UNEJ Gelar FGD untuk Mempersiapkan Kelas Internasional*
Jember, menaranews.online”30 Oktober 2024
Fakultas Pertanian Universitas Jember (FAPERTA UNEJ) melaksanakan Forum Group Discussion (FGD) dengan tema “Persiapan Kelas Internasional untuk Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran” di Ruang Sidang Dekanat Fakultas Pertanian (30/10/2024). Acara ini diselenggarakan sebagai langkah persiapan FAPERTA UNEJ dalam mengimplementasikan kelas internasional, dengan tujuan mengembangkan kurikulum berstandar global dan meningkatkan kualitas pembelajaran.
Prof. M. Rondhy, S.P., M.P., Ph.D., Dekan Fakultas Pertanian UNEJ, dalam sambutannya mengatakan, Program Studi Agroteknologi memiliki tanggung jawab yang lebih besar setelah mendapatkan akreditasi internasional. “Prodi Agroteknologi sudah memiliki jaringan internasional, publikasi global, dan kurikulum setara internasional. Namun, pengembangan lebih lanjut dibutuhkan mengingat perubahan iklim pendidikan, dunia usaha, dan industri,” ujarnya.
Ia lalu menekankan pentingnya pembaruan kurikulum yang relevan dengan dunia usaha dan industri. Dalam penutup sambutannya ia berharap program internasional ini dapat mendukung mahasiswa dalam memperoleh pengalaman praktik yang relevan di dunia kerja global.
Melalui FGD ini, Fakultas Pertanian UNEJ berharap dapat memperoleh masukan yang aplikatif dalam perencanaan kelas internasional, terutama dalam menyusun kurikulum yang berorientasi global dan adaptif dengan perkembangan industri. Penyelenggaraan kelas internasional diharapkan dapat meningkatkan daya saing lulusan, sekaligus menjadi bagian dari upaya UNEJ dalam mewujudkan visi “Harmoni, Global, dan Sustainable”.
Dengan sinergi antara Fakultas Pertanian dan institusi terkait, FAPERTA UNEJ optimis mampu menghadirkan pendidikan yang mampu bersaing di kancah internasional. Ia juga berkomitmen untuk memberikan dukungan bagi pengembangan kompetensi dosen dan staf pengajar melalui studi lanjut di luar negeri, yang akan memperkaya pengalaman pengajaran dan mendukung visi internasionalisasi FAPERTA UNEJ.
Sementara itu, Drs. Yagus Wijayanto, M.A., Ph.D., Koordinator Program Studi Agroteknologi FAPERTA UNEJ menyampaikan pentingnya kelas internasional dalam mendukung visi internasionalisasi FAPERTA UNEJ. “Fakultas Pertanian telah memiliki ruang kelas internasional, tetapi pelaksanaannya memerlukan banyak persiapan, seperti kurikulum berstandar internasional, integrasi lintas program studi, serta metode pembelajaran yang tepat. FGD ini diharapkan memberikan pondasi berdasarkan pengalaman dari Universitas Brawijaya, yang dapat kami adaptasi dengan penyesuaian di UNEJ,” ungkapnya.
Ia lantas menekankan, keberhasilan penyelenggaraan kelas internasional akan memerlukan kolaborasi dengan lembaga internasional dan kerjasama dengan berbagai pihak. Rencana ini diharapkan tidak hanya untuk Program Studi Agroteknologi, tetapi juga dapat berkembang menjadi program unggulan fakultas dan bahkan universitas secara keseluruhan.
Prof. Agustin Krisna Wardani, S.TP., M.Si., Ph.D., Dosen Universitas Brawijaya salah satu narasumber pada kegiatan ini memaparkan, perkembangan program International Undergraduate Program (IUP) di Universitas Brawijaya yang telah memasuki tahun kedua. Meskipun pada tahun pertama masih menghadapi berbagai kendala, tahun kedua ini berjalan lebih sistematis. “IUP di UB bertujuan memberikan mahasiswa kesempatan untuk memperoleh pengalaman global melalui pengajaran berbahasa Inggris dan melibatkan mereka dalam kegiatan pertukaran pelajar dan magang internasional,” jelasnya.
Lebih lanjut ia juga mengungkapkan, dalam pengembangan IUP, UB menyiapkan standar untuk program studi yang ingin bergabung, yaitu minimal terakreditasi A atau telah mendapatkan akreditasi internasional. Seluruh aturan terkait, termasuk tuition fee dan proses seleksi, telah disusun untuk mendukung implementasi IUP secara bertahap.
Pada kesempatan yang sama Dr. Eng. Herman Tolle, S.T., M.T., Wakil Dekan I Bidang Akademik Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya menambahkan, kelas internasional di Fakultas Ilmu Komputer UB menggunakan model pembelajaran berbasis teknologi dan interaktif. “Kami mengadopsi LMS (Learning Management System) dan teknologi pembelajaran untuk meningkatkan efektivitas dan interaktivitas kelas internasional. Transformasi ke Student Centered Learning berbasis Education 4.0 yang kami lakukan memberikan dampak positif dalam proses belajar mengajar,” ungkapnya.
Ia juga menyebutkan, salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah keterbatasan kemampuan berbahasa Inggris dari dosen dan mahasiswa yang bukan native speaker yang mempengaruhi kelancaran penyampaian dan pemahaman materi. Dalam mengatasi hal ini, UB menyediakan berbagai tools pembelajaran seperti mentimeter, kahoot, dan quizizz untuk menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan dan interaktif, sehingga mahasiswa lebih termotivasi dan kreatif.
(mn-is)