Musda KNPI Tandingan di Jember Contoh Buruk Demokrasi Pada Pemuda
Musda KNPI Tandingan di Jember Contoh Buruk Demokrasi Pada Pemuda
Jember menaranews.online”Beredar isu Musda KNPI Jember yang akan digelar di Hotel Bandung Permai 12-13 November 2022 menuai kontroversi. Pasalnya mayoritas Organisasi Kepemudaan (OKP) menyatakan menolak musda tandingan yang disinyalir ditunggangi kepentingan politik dibelakangnya.
Seperti diketahui, KNPI Jember sendiri yang diketuai Bisma Perdana telah melaksanakan Musyawarah Daerah (Musda) yang digelar di Hotel Royal pada September 2022, dan menghasilkan Arief Ramadhany sebagai ketua terpilih. Musda yang diikuti oleh 20 organisasi kepemudaan non okp partai tersebut menghasilkan suara bulat mendukung Arief Ramadhany sebagai ketua KNPI Jember yang baru.
Organisasi seperti Forum Putra Putri Putri Purnawirawan (FKPPI), Pemuda Panca Marga (PPM), GMNI, GP Anshor Jember, HMI, PMII, KAMMI, IPNU, PII, Sapma Pemuda Pancasila, KMHDI dan banyak lagi yang lainnya tersebut berpartisipasi aktif mensukseskan Musda KNPI Resmi di hotel royal 19 agustus 2022 yang lalu.
Tercatat ada 4 okp yang memang tidak menghadiri Musda KNPI Jember, yaitu Anshor-IPNU Cabang Kencong (NU di kabupaten Jember ada 2 Cabang setara, yakni NU Jember dan NU Kencong), IMM dan Pemuda Muhammadiyah.
“Musda di hotel royal 19 agustus 2022 adalah musda yang resmi diselenggarakan oleh KNPI Jember. Proses nya terbuka dan tidak menghalangi siapapun yang mau berkompetisi. Jadi sangat disayangkan jika ada musda tandingan, padahal waktu itu keran demokrasi dibuka bagi siapapun yang mau mencalonkan diri.” Kata Bisma, Ketua Demisioner KNPI Jember.
KNPI Jember tidak pernah terpecah sejak dulu, walaupun beberapa waktu belakangan ada dualisme di tingkat pusat. Sangat disayangkan hanya karena kepentingan politis kelompok tertentu, kepentingan persatuan pemuda harus dikorbankan. Secara ideal, pemuda harus diajarkan untuk merajut persatuan daripada berpecah belah, yang hanya akan jadi contoh buruk bagi pemuda di masa depan.
Ketua Pemuda Panca Marga (PPM) Ir. Sujatmiko yang juga senior KNPI Jember mengaku kecewa dan menolak wacana musda KNPI tandingan.
“Ini prilaku yang tidak terpuji ada nya musda tandingan. Kita sepakat untuk menolak musda tandingan, jika ada kelompok yang mau jadi ketua KNPI, mestinya berkompetisinya di musda resmi kemarin di hotel royal 19 agustus 2022” kata Sujatmiko yang juga anggota dewan 3 periode di DPRD Jember.
“Tidak etis tiba-tiba membentuk KNPI baru, itu namanya memutus sejarah, KNPI Jember terakhir kan Bisma, menyelenggarakan Musda, menghasilkan kepemimpinan Arif Ramadhany. Kepengurusan Arief Ramadhany lah yang merupakan penerus dr sejarah KNPI-KNPI terdahulu. Bukan yang ujug-ujug bikin baru” tutup Ketua Forum Pembauran Kebangsaan Jember tersebut.
“FKPPI menolak Musda tandingan, jelas musda yang resmi adalah di hotel Royal yang menghasilkan Saudara Arief Ramadhany sebagai ketua terpilih KNPI Jember” kata Bambang Sugiharno, ketua Forum Persatuan Putra Putri Purnawirawan TNI-Polri (FKPPI)
Ketua GMNI Jember Yuda Dwi Prasetyo juga mengatakan menolak atas wacana KNPI tandingan. “Ini memalukan, memberi pembelajaran buruk kepada pemuda bagaimana kaidah berdemokrasi. Ada saluran untuk berkompetisi resmi, malah membuat organisasi tandingan ketika mereka fikir tidak bisa memenangkan kompetisi. Musda resmi di Hotel royal sudah membuka ruang bagi semua okp untuk ikut terlibat membangun bersama. Berkompetisi yang sehat harusnya ditanamkan pada generasi muda, jangan dibiasakan berpecah belah ” Kata Yuda.
Ketua PMII jember Muhammad Faqih juga mengatakan menolak wacana PMII tandingan “PMII Jember menyatakan menolak wacana KNPI tandingan. Itu merusak iklim kepemudaan di Jember. Yang kami butuhkan belajar membingkai persatuan, bukan perpecahan ” Ujar Faqih
Arief Ramadhany Ketua terpilih Musda Resmi mengaku heran dengan wacana KNPI tandingan.
“Ya heran saja, setelah dapat informasi wacana musda serta pihak-pihak yang terlibat. Kita berupaya keras menemukan pemuda-pemudi terbaik untuk berproses secara baik dan benar dalam organisasi kepemudaan, menyiapkan generasi muda untuk jadi leader masa depan. Tiba-tiba ada pihak pragmatis dengan hanya sedikit okp mengajarkan berpecah belah yg menurut info ditunggani sebuah krpentingan politik praktis”. Kata Arif
Arief yang didukung 20 OKP kepemudaan di jember berharap agar kelompok tertentu yang berada dibalik musda tandingan tersebut agar menahan diri dan memberi contoh yang baik. Penolakan juga disuarakan oleh HMI, KAMMI, Anshor Jember, IPNU Jember dan OKP lain nya.
(Mn-nng)