Perusahaan Umum Daerah Perkebunan Kahyangan Jember yang merupakan Anak Kandung Pemerintah Kabupaten Jember pada tahun 2024 Menunjukkan Kinerja Positif .

* Perusahaan Umum Daerah Perkebunan Kahyangan Jember yang merupakan Anak Kandung Pemerintah Kabupaten Jember pada tahun 2024 Menunjukkan Kinerja Positif .
*
Menaranews.online“Jember 16 Januari 2025.Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah Perkebunan Kahyangan Jember Sofyan Sauri, SM, MM, menunjukkan komitmen nya untuk memperbaiki Perusahaan Milik Daerah ini untuk bangkit setelah bertahun-tahun mengalami Kerugian.
Pria Asli Jember yang lahir tanggal 21 April 1985 dan saat ini tinggal di Perum Puri Residence Desa Tanggulwetan, Kecamatan Tanggul ini mampu mencatatkan Perusahaan Milik Daerah yang di pimpinnya menjadi surplus pada tahun 2024.
Kepada Media Menaranews.online” Sofyan Sauri mengatakan bahwa pihaknya menjabat sebagai Direktur Utama Perumda Perkebunan Kahyangan terhitung sejak Oktober 2021 itu,dan sesuai dengan Rencana Kerja Anggaran (RKA), perusahaan berhasil mencatat surplus sekitar Rp 50 juta.
Sedangkan “Tahun 2025, ini Pria yang saat ini juga sedang menempuh Program S3 di Bidang Manajemen Sumber Daya Manusia di Unej Fakultas Ekonomi dan Bisnis ini tetap pada komitmen nya berusaha menaikkan surplus menjadi dua atau tiga kali lipat,”
Kendati surplus yang dicapai masih kecil nominalnya, hal ini merupakan angin segar bagi manajemen Kahyangan dan Pemerintah Kabupaten Jember. Sejak berdiri pada tahun 1969, kondisi finansial Kahyangan mulai memburuk pada tahun 2013, setelah sebelumnya selalu berkontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Jember dengan total nominal sekitar Rp 100,044 miliar hingga tahun 2014.
Dana penyertaan modal sebesar kurang lebih Rp 83 miliar dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Jember sangat berpengaruh besar untuk menyehatkan Kahyangan secara bertahap.
Dana ini digunakan untuk perbaikan kondisi kebun, sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2023 tentang Penyertaan Modal Pemkab Jember untuk PDP Kahyangan. “Mudah-mudahan tahun ini kami mendapatkan PMD lagi agar bisa mengelola lebih leluasa,” ujar Sofyan.
Harga komoditas karet dan kopi yang mengalami kenaikan turut membantu perusahaan mencapai surplus.
Sedangkan “Kopi menurutnya mengalami kenaikan harga luar biasa, awalnya kami perkirakan Rp 30 ribu-50 ribu per kilogram, bisa mencapai Rp 93 ribu per kilogram,” jelas Sofyan. Kahyangan berkomitmen untuk terus memperbaiki kondisi tanaman dan sumber daya manusia guna mencapai target surplus Rp 200 juta tahun ini.
Menyinggung tentang manajemen Kahyangan Sofyan Sauri bersama sama jajaran direksi telah melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki kondisi perusahaan, termasuk audit forensik terhadap keuangan perusahaan dan menagih piutang sebesar Rp 3,9 miliar dari PT Nanggala Mitra Lestari.
Selain itu, manajemen juga melakukan verifikasi dan rasionalisasi pegawai untuk mengefisiensikan anggaran gaji dari hampir Rp 3 miliar menjadi Rp 2,2 miliar per bulan.
Dengan upaya tersebut, manajemen Kahyangan mulai menjalankan program jangka panjang dengan bertumpu pada komoditas kopi dan karet, serta program jangka pendek yang memastikan aliran uang tetap berputar melalui kerja sama dengan petani kopi rakyat.”pungkasnya.
(Mn-sta)