News

Pj. Bupati Buton Drs.Basiran Msi Kembali Tegaskan Budaya Tradisi Leluhur Harus Tetap Dilestarikan

Pj. Bupati Buton Drs.Basiran Msi Kembali Tegaskan Budaya Tradisi Leluhur Harus Tetap Dilestarikan

Buton MenaraNews.online“Budaya haruslah dilestarikan. Apalagi generasi sekarang, seiring dengan kemajuan zaman, Budaya haruslah tetap ditanamkan pada generasi muda.

Pj. Bupati Buton, Drs. Basiran, MSi mengatakan hal itu di hadapan para perangkat adat Kondowa Dongkala di Baruga Kondowa Dongkala dalam gelaran Pesta adat tahunan masyarakat Dongkala Kondowa, Senin, 12 Desember 2022..

Pesta adat yang dihadiri Sultan Buton, dr. H. La Ode Izat Manarfa, mengusung tema melalui pesta adat tahunan, kita lestarikan budaya Kondowa Dongkala “Pi ananoLompa, Pianano Koicu” sebagai wujud persatuan dan kesatuan masyarakat adat Kondowa Dongkala.

Pesta adat kondowa Dongkala juga dimeraiahkan dengan Kabaria yakni menombak ikan di area Ombo (laut terlarang) di Kawasan adat Kondowa Dongkala..

“Kaombo yakni pelestarian Kawasan laut ala adat Kondowa Dongkala yang sudah dilakukan secara terus menerus untuk menjaga pelestarian ikan merupakan ciri khas dan memiliki karakteristik tersendiri. Tradisi itu menjadi suatu destinasi pariwisata yang unik. Jika dikelolah dengan baik bisa berdampak besar bagi masyarakat seperti pelaku usaha UMKM,” kata Mantan Kepala Bdan Kesbangpol Provinsi Kalimantan Utara.

Masyarakat Adat Kondowa Dongkala dengan tradisi turun temurun memiliki beberapa peninggalan yang terus dipakai dalam gelaran adat tersebut. “Benda-benda pusaka yang telah lama dapat disimpan sebagai pusaka dan dibuatkan duplikatnya,” kata Pj. Bupati.

Pj. Bupati juga menyampaikan hajatan besar Kabupaten Buton untuk mengembangkan aspal alam yang terkandung dalam perut Bumi Buton. “Perayaan Hari Nusantara akan dipusatkan di Wakatobi yang akan dihadiri oleh Presiden RI. Mudah-mudahan saja nanti di Wakatobi bertemu Presiden RI untuk menyampaikan hal mengenai bagaimana kesiapan Kabupaten Buton dalam melaksanakan perintah Presiden untuk dua tahun stop impor Aspal,” kata Pj. Bupati.

Gelaran pesta adat tahunan ini sebelum pelaksanaan puncaknya dilakukan beberapa rangkaian kegiatan seperti Peagononkanto, diteruskan dengan Pajendeanoganda, Pingkaole dan Oengukurahan adat dan selanjutnya musyarwarah adat yang dilaksanakan kurang lebih 14 hari, pembersihan situs budaya atau liwu di Kolapua dan Samba, di Kambacua pemotongan kambing dan pertunjukan Mangaru dan Pencak Silat yang diadakan di halaman Baruga

Pesta adat Kondowa Dongkala telah diawali dengan musyawarah yang dipimpin oleh Parabela, yang menghasilkan beberapa keputusan yang telah disepakati bersama yakni (1) penegasan kembali aturan pelarangan menjual dan minum minuman keras atau minuman beralkohol, (2) memperluas wilayah kaombo tai, (3) pelarangan penggunaan racun ikan di daerah laut di wilayah daerah administrasi Desa Kondowa Dongkala apabila didapat akan dikenakan sanksi atau denda, (4) pernikahan harus diketahui atau melapor kepada aparat adat, apabila tidak diketahui sara atau aparat adat maka dikenakan sanksi atau denda, (5) pelarangan acara keramaian, joget atau membunyikan alat musik keras ketika ada masyarakat di sekitar tetangga ada yang meninggal dunia.

Sultan Buton, dr. H. La Ode Izat Manarfa menyampaikan Kaombo harulah dilestarikan untuk pelestarian bioata laut. “Kaombo hari ini masih terus dilestarikan di masyarakat adat yang menjadi bagian dari Kesultanan Buton,” katanya.

#Butonselaludihati

News:
– Widia Ningasih (Kominfo)
Fotografer :
– Agung (Kominfo)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button