News

SAHABAT TINO : Pukulan Telak Bagi Petani Saat Ini Adalah Kelangkaan Pupuk Masif di Kabupaten Jember

Rencanakan Perjalanan Suci Anda bersama kami!

SAHABAT TINO : Pukulan Telak Bagi Petani Saat Ini Adalah Kelangkaan Pupuk Masif di Kabupaten Jember

Jember Menaranews.online” Selain Edukasikan Penggunaan Bahan Organik, Sahabat Tino Bakal Kawal PetaniĀ  Reformasi Pupuk di kabupaten Jember.

Sahabat Tino terus melakukan Safari keliling Gerakan Berkah 3S (Berkreasi Bersama Airlangga Hartarto Sambangrupo Sambungroso Sumbangrogo) di Kabupaten JemberĀ  demi menjalin tali silaturahmi dan sekaligusĀ  menyerap aspirasi masyarakat..

Hari senin (20/2/2023) gerakan yang dilakukan oleh komunitas Sahabat Tino itu memasuki wilayah Kecamatan Ambulu, tepatnya di Desa Karanganyar.

Pokok bahasan yang didiskusikan dengan masyarakat Ambulu tersebut terkait tentang kelangkaan pupuk yang selalu dihadapi petani di desa itu.

Saat itu, Tino Cahyono selaku inisiator komunitas Sahabat Tino berpendapat, salah satu cara yang harus dilakukan petani yakni harus berani melakukan reformasi dan beralih ke pupuk organik.

“Petani kita harus berani mereformasi kebiasaannya agar tidak lagi 100 persen tergantung dengan pupuk subsidi,” kata Tino.

Masih kata Tino, kebanyakan petani terbiasa menggunakan pupuk buatan bersubsidi.

Namun, ketika jumlah pupuk bersubsidi mengalami kelangkaan, tentu akan menjadi masalah. “Distribusi pupuk bersubsidi kerap menjadi sorotan karena banyak dinilai merusak PH tanah dan juga keluhan kelangkaan,” ungkap Tino.

Tino menambahkan, permasalahan pupuk subsidi sebenarnya tidak akan berpengaruh banyak pada para petani jika bisa memanfaatkan pupuk organik.

“Harapannya kedepan, petani kita tidak tergantung sepenuhnya terhadap pupuk kimia, terutama yang bersubsidi,” ujar Tino.

Oleh sebab itu, imbuhnya, Sahabat Tino di bawah bendera Golkar akan terus menerus mengawal tata kelola pupuk di kalangan petani kabupaten Jember.

“Selain mengawal tata kelolanya, Sahabat Tino akan menggalakkan edukasi pada petani untuk memulai penggunaan pupuk buatan secara berimbang dengan bahan organik. Harapannya, para petani masih bisa melakukan kegiatannya serta menyejahterakan masyarakat jika menghadapi kelangkaan pupuk kimia bersubsidi,” pungkas Tino.

(Sta-**)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button