Siswa Baru Harus Bebas Dari Bullying, Kekerasan Maupun Intoleransi Menuju Pendidikan Yang Menyenangkan
Siswa Baru Harus Bebas Dari Bullying, Kekerasan Maupun Intoleransi Menuju Pendidikan Yang Menyenangkan.
Jember “Menara News.Online,” dalam menyambut kedatangan atau masuknya siswa baru di bangku sekolah haruslah dengan suasana yang menyenangkan dan menggembirakan guna memberikan penguatan secara psykhologis siswa untuk semangat bersekolah.
Suasana sekolah yang menyenangkan dan menggembirakan ini harus di ciptakan disemua jenjang pendidikan mulai TK/PAUD, Pendidikan Dasar, Menengah hingga Perguruan Tinggi yang bebas dari ketegangan, suasananya menyenangkan/menggembirakan, bebas dari kekerasan, bullying maupun intoleransi, demikian disampaikan oleh Wakil Sekretaris Pokja Bunda Paud Kabupaten Jember Muhriyadi SPd, MM pada acara Bintek Guru Guru TK/PAUD di aula Dinas pendidikan Jember dengan tajuk Transisi Paud-SD yang menyenangkan bebas kekerasan, bullying dan intoleransi (Selasa, 9/7/2024).
Muhriyadi mengatakan sejatinya Bimtek ini meluruskan Miskonsepsi-miskonsepsi yang terjadi di masyarakatdari berkaitan dengan tuntutan para orang tua yang lebih mengkhususkan pada Baca Tulis dan Hitung. Bintek ini juga merefresh kembali akan semangat guru dalam memberikan pembelajaran khususnya mengantarkan sekaligus menerima para siswa baru atau yang akan masuk sekolah dengan perasaan senang dan bersemangat. Bahwa sekolah adalah rumah kedua yang aman, nyaman, membahagiakan bagi anak dengan adanya bimbingan dan sikap para guru yang ramah menyenangkan sehingga peserta didik ini akan mendapatkan sesuatu yang bisa membantu tumbuh kembangnya secara sehat, sekaligus suasana kekeluargaan akan didapatkan di sekolah bagi anak didik, tandas kak Yadik sapaan akrabnya.
Kak Yadik menambahkan guru memiliki memiliki peran yang sangat penting sebagai figur yang menyenangkan, menginspirasi dengan sikap yang membimbing dan mengayomi. Sehingga dimasa transisi inilah siswa tidak merasa ciut nyali melainkan diberikan arahan dan semangat bersekolah terutama adalah masa transisi bagi anak-anak TK/PAUD yang akan melanjutkan ke jenjang SD/MI.Dengan demikian di masa perubahan dan pergeseran jenjang pendidikan ini tidak lagi menjadi beban psykhologis para siswa, imbuhnya.
Pola satu konsep yang sama yakni bersekolah menyenangkan haruslah lebih ditegaskan terhadap guru guru TK/PAUD maupun SD. Yang berakhir dengan komitmen bersekolah menyenangkan di jiwai kembali oleh para guru. Meskipun saat ini guru guru telah banyak mendapatkan pelatihan dan diklat tetapi untuk mengingatkan akan prinsip prinsip pendidikan yang menyenangkan seusai dengan dunia anak tidak ada salahnya.
“Di akui atau tidak bahwa saat ini terkadang prinsip pendidikan yang menyenangkan seusai dengan dunia anak mulai agak dikesampingkan. Maka dari itu di saat MPLS inilah nantinya guru bisa melakukan assesment awal terhadap ke jiwaan atau tumbuh kembang maupun karakter setiap anak didiknya. Dengan demikian para guru akan banyak data hasil hasil asesmen untuk menentukan strategi yang tepat guna menghadapi setiap anak dengan metodenya, menghantarkan para peserta didik menjadi anak anak yang unggul, berprestasi, cerdas, bersosial, berkarakter dan memiliki unggah ungguh” pungkas Kak Yadik penuh semangat.
(Mn-ata)