News

Ternyata, Jember Memiliki Senjata Khas Wedung Pace Sebagai Iconik Jember

Ternyata, Jember Memiliki Senjata Khas Wedung Pace Sebagai Iconik Jember

Jember Menaranews.online”Kabupaten Jember ternyata banyak menyimpan potensi dan karya karya besar kebudayaan yang saat ini mulai dikenali dan di buru oleh para kolektor benda antik. Benda tersebut di sebut oleh warga Jember Wedung Pace/Pedang Pace, dimana wedung pace ini memiliki ciri khusus yang sebanding lurus dengan senjata/pusaka ternama di Indonesia seperti Kujang dari Jawa Barat kemudian Mandau dari Kalimantan, Parang Salawaku dari Maluku, Rencong dari bumi Aceh, Badik dari Sulawesi , golok dari Jakarta, Clewang Sumsel dan sebagainya.

Pedang Pace ini sebagai kilas balik peninggalan budaya Jember yang sangat sulit untuk ditemukan keberadaannya dengan jumlahnya yang sangat terbatas. Wajar akhirnya menjadi perburuan para kolektor benda antik maupun masyarakat pecinta benda antik dipasaran umum.

Saat ditemui dalam acara pagelaran pameran dan bursa Ekonomi Kreatif 2024 benda pusaka, keris, batu nusantara, batu mulia, benda antik, seni rupa, eco tourisme, produk ekcraf dan lain lain di Gedung Serba Guna PKPSO Bumi Kaliwates Jember – Ketua Pataji Indonesia Nuso Barong Jember Linnas Rilla Nurus Subhi mengatakan giat pameran ini terbilang cukup sukses membuat roda perputaran keuangan di Jember kabupaten yang berlambang daun tembakau ini semakin besar. Lebih dari itu pelaksanaan kedepannya perlu adanya sosialisasi yang lebih mendalam kepada seluruh warga masyarakat Jember khususnya di kalangan kaum muda pelajar dan mahasiswa sebagai upaya regenerasi guna lebih mencintai benda benda pusaka Jember dan Indonesia, ungkapnya.

Lebih jauh Gus Anas sapaan akrabnya mengungkapkan di bumi Jember ini benda benda pusaka tidak hanya terkenal keris maupun tombak tetapi ada hal yang lebih khusus yakni Pedang/Wedung Pace. Untuk itu diminta kepada warga masyarakat/para pihak yang peduli dengan benda benda pusaka untuk melakukan kajian bersama setiap sebulan sekali di paguyuban Pataji Nusa Barong. Hal itu dilakukan sebagai upaya pengenalan sekaligus mengkaji pedang Pace yang saat menjadi pembahasan hangat di publik Jember, sergahnya.

“Kami berharap kepada para pihak khususnya pemkab Jember maupun akademisi guna melakukan kajian dan dukungan secara seksama terhadap keberadaan pedang Pace sebagai senjata benda pusaka ciri khas kabupaten Jember. Dimana pedang ini jumlahnya tidak terlalu banyak dengan bercirikan beracun meskipun tidak di oleskan racun namun begitu bila buat menyembelih binatang ternak bisa dipastikan akan cepat membusuk. Tentu hal ini menjadi incaran sekaligus perburuan para kolektor benda antik.
Sebagai langkah konkretnya kami tetap meminta kepada pemkab Jember segera mungkin dirikan museum benda benda pusaka sebagai bentuk proteksi terhadap benda benda pusaka yang sangat berharga itu “, imbuh Gus Anas (Minggu 9/6/2024).

Hal yang sama juga disampaikan Penasihat Pataji Indonesia Nusa Barong Jember Wuwul Suraeng Koko bahwa keberadaan pedang Pace itu merupakan identik sekaligus iconiknya Jember. Dan keberadaannya sudah sangat langka sebagai benda pusaka ciri khas yang tidak ditemukan di daerah lainnya di Indonesia. Dengan keterbatasan data bahwa kemungkinan pembuatnya berasal dari mpu-mpu Madura, Jawa (Jember), Blambangan yang sampai saat belum bisa terdeteksi dengan jelas. Bila ditarik benang merahnya ada kemungkinan pedang Pace dengan nama desa di Silo Jember, urai Mas Wuwul.

“Jujur persoalan pedang Pace yang melegenda itu di khawatirkan akan di imitasikan oleh orang orang yang tidak bertanggung jawab. Oleh karenanya kedepan pelestarian wedung Pace diperlukan campur tangan dari pihak pemerintah setempat dengan dilakukan kajian kajian secara detail sebagai benda pusaka ciri khas kabupaten Jember yang perlu dilestarikan sepanjang jaman”, pintanya.

Di bagian lain Seniman sekaligus Pemerhati Jember Miftahur Rahman mengatakan sudah seharusnya pemerintah daerah melakukan penelitian secara komprehensif terhadap keberadaan Wedung Pace. Menurut cerita yang berasal dari para pihak baik itu dari warga masyarakat maupun pemerhati benda pusaka bahwa kabupaten Jember memiliki Wedung Pace tersebut. Yang diharapkan Wedung Pace ini menjadi senjata ciri khas kabupaten Jember yang berkarakter kuat.

“Melalui Expo Benda Antik ini sudah seharusnya pemerintah daerah sebagai pemangku wilayah melakukan penelitian terhadap keberadaan pedang Pace ini secara konkrit, penelitian terhadap prasasti prasasti pendukung serta dilakukan sarasehan sarasehan (FGD) yang akhirnya akan ditemukan ciri ciri penguatan Wedung Pace itu milik warga Jember.

Hal senada juga disampaikan kepala Disparbud Jember Bambang Rudiyanto MSi bahwa kegiatan ini memiliki makna multy players efek yang luar biasa. Yang akhirnya kembali menguat soal keberadaan pedang Pace sebagai senjata benda pusaka warga Jember. Untuk itu dirinya sangat bangga ada semangat yamg menyala dari sejumlah elemen penting guna membahas detail soal Wedung Pace tersebut. Dan alhasil pasti kami fasilitasi dan kami dukung sepenuhnya, ucap Rudi penuh menyala.

(Mn$ta)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button