Warga Resah – Proyek Bansos Tidak Transparan
Warga Resah – Proyek Bansos Tidak Transparan
Jember menaranews.online”(19/11/22), Seorang warga mengeluhkan pekerjaan proyek bansos yang ada didesanya
Keluhan warga tersebut diunggah disebuah grup media sosial Facebook Info Warga Jember Official oleh akun bernama PanJitu
“𝘑𝘶𝘥𝘶𝘭𝘯𝘺𝘢 𝗠𝗔𝗦𝗬𝗔𝗥𝗔𝗞𝗔𝗧 𝗛𝗔𝗥𝗨𝗦 𝗧𝗘𝗧𝗔𝗣 𝗕𝗢𝗗𝗢𝗛
𝘈𝘱𝘢 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘪𝘛𝘶𝘨𝘶𝘴𝘢𝘳𝘪 𝘉𝘢𝘯𝘨𝘴𝘢𝘭𝘴𝘢𝘳𝘪 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘢𝘯𝘺𝘢𝘬 𝘱𝘳𝘰𝘺𝘦𝘬 𝘵𝘢𝘯𝘱𝘢 𝘱𝘢𝘱𝘢𝘯 𝘯𝘢𝘮𝘢, 𝘥𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶𝘱𝘶𝘯 𝘢𝘥𝘢 𝘱𝘢𝘱𝘢𝘯 𝘯𝘢𝘮𝘢𝘯𝘺𝘢, 𝘨𝘢𝘬 𝘫𝘦𝘭𝘢𝘴 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘱𝘯𝘺𝘢? 𝘈𝘥𝘢 𝘱𝘢𝘨𝘶𝘯𝘺𝘢 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘨𝘢𝘬 𝘢𝘥𝘢 𝘷𝘰𝘭𝘶𝘮𝘦𝘯𝘺𝘢, 𝘢𝘥𝘢 𝘊𝘝-𝘯𝘺𝘢 𝘨𝘢𝘬 𝘢𝘥𝘢 𝘢𝘭𝘢𝘮𝘢𝘵 𝘥𝘢𝘯 𝘬𝘰𝘯𝘵𝘢𝘬 𝘤𝘦𝘯𝘵𝘦𝘳𝘯𝘺𝘢.. 𝘚𝘦𝘳𝘪𝘶𝘴 𝗔𝗞𝗨 𝗡𝗔𝗡𝗬𝗔 𝘥𝘢𝘯 𝘉𝘦𝘳𝘵𝘢𝘬𝘰𝘯-𝘵𝘢𝘬𝘰𝘯”, Tulis PanJitu jumat petang (18/11/22).
Saat kami temui dikediamannya, pemilik akun yang diketahui adalah Yunus warga desa Tugusari Kec. Bangsalsari Kab. Jember ini mengkonfirmasi kalau itu adalah tulisannya.
“Kami tidak tau harus bertanya kepada siapa dan harus menyampaikannnya kepada siapa? Akhirnya saya tulis dimedia sosial agar bisa menjadi perhatian pihak-pihak terkait”. Ucap Yunus pada Menara News
Penyelenggaraan proyek tanpa informasi yang jelas itu menurut Yunus perlu dipertanyakan
“Ya, bagaimana kita bisa tau pelaksanaan proyek itu dikerjakan sudah sesuai Juklak dan Juknisnya kalau informasinya tidak jelas? Bagaimana juga kita sebagai masyarakat bisa ikut serta mengawasi pekerjaan itu kalau kita tidak punya pedoman (juklak & juknis)?” Sergahnya dengan ekspresi penuh tanda tanya
“Saya menduga memang ada unsur kesengajaan penyelenggara dalam meminimalisir informasi itu, dan ternyata kejadian seperti ini bukan hanya didesa sini (Tugusari) saja, tapi juga terjadi dimana-mana. saat informasi itu sudah tidak transparan, pasti ada sesuatu yang disembunyikan. Apalagi pelaksana dilapangan itu saya katakan mirip-mirip teroris, susah ditemui untuk dimintai keterangan”. Ucap Yunus menimpali
Sedang warga lain yang tidak bersedia disebutkan namanya mengatakan dari dulu proyek-proyek didesa itu memang tanpa kejelasan
“Harusnya ini menjadi perhatian bersama, harus ditindak kalau ada penyelenggara yang nakal, kejadian seperti ini sudah sejak lama, jangan dianggap biasa, itu uang rakyat”. Tandasnya
(mn_red)