*Kisah Nisa Johan, pelajar Indonesia yang kuliah S1 di Cina dengan beasiswa.*

Kisah Nisa Johan, pelajar Indonesia yang kuliah S1 di Cina dengan beasiswa.
Menaranews.online”Pada saat masih kelas 3 SMA, Nisa mendapat info bahwa Pemerintah Cina memberikan banyak beasiswa kepada anak anak Indonesia.Dengan semangat, dia menghubungi Ibu Santi dari CNY Education di Jakarta untuk bertanya lebih lanjut tentang program beasiswa tersebut.
Dijelaskan bahwa untuk bisa memperoleh beasiswa dari Pemerintah Cina, Nisa harus memiliki kemampuan berbahasa Mandarin, karena perkuliahan nantinya adalah dalam bahasa Mandarin.
Nisa diarahkan untuk mengikuti program 1 + 4 tahun di Cina. Yaitu 1 tahun pertama kuliah Bahasa Mandarin, lalu 4 tahun berikutnya kuliah S1.
Syarat untuk mendapatkan beasiswa kuliah S1 adalah sertifikat bahasa Mandarin yang namanya HSK.
Kebanyakan anak anak Indonesia yang sudah mengikuti kursus bahasa Mandarin di sana bisa mendapatkan beasiswa S1 yang diinginkan.
Selain sertifikat HSK, Pemerintah Cina menilai kemampuan siswa dari rapot SMA nya.
Pilihan jurusan S1 banyak sekali. Dan semua universitas adalah negri.
Kampusnya luas. Asramanya bagus. Dosen dosennya selalu tepat waktu. Hampir tidak ada yang meleset dari jadwal perkuliahan yang sudah diberikan sejak awal.
Oya, tahun pertama tadi belum ada beasiswa. Biayanya sekitar 140 juta yang mencakup tiket pesawat Jakarta ke Cina, visa, biaya kuliah 1 tahun serta asrama dalam kampus.
Untuk makan di tahun pertama tersebut, Nisa dibekali orang tuanya sekitar 3 juta per bulan.
Biaya hidup di Cina tidak mahal, karena seperti yang kita tahu, Cina adalah negara produsen banyak barang. Pengiriman barang sangat cepat. Online shop banyak. Segalanya ada. Dan hampir semua hal dibeli dengan cashless.
Nisa mengambil jurusan Bahasa Mandarin untuk kuliah S1 nya. Dia ingin menguasai lebih dalam bahasa Mandarin, karena dia yakin akan mudah mendapatkan perkerjaan nantinya.
Selama 4 tahun kuliah di kota Beijing, Nisa berteman dengan anak anak dari berbagai negara di seluruh dunia. Semuanya berkomunikasi dalam bahasa Mandarin. Seru dan menyenangkan bisa berteman dengan banyak bangsa. Networking untuk bekerja di masa depan akan terbuka lebar.
Kegiatan mahasiswa banyak. Sarana olah raga lengkap. Ruangan kuliah berteknologi tinggi. Kampusnya rapi, luas dan indah.
Asramanya lengkap. Ada dapur di setiap lantai. Di kamar ada kasur, lemari, meja belajar dan kulkas, serta AC dan heater untuk musim dingin.
Kantin adalah bangunan 6 lantai. Kantin halal tersedia. Toko toko makanan dan kebutuhan pokok juga lengkap dalam kampus.
Setiap hari Nisa jalan kaki atau naik sepeda dari asrama ke kampus. Sepeda bisa sewa, dan murah. Jalan kaki juga enak, banyak taman dan danau dalam kampus.
Selama kuliah S1, orang tua Nisa tidak membiayai Nisa lagi. Semua ditutup oleh beasiswa dari Pemerintah Cina. Malah Nisa diberikan uang saku bulanan, untuk makan dan belanja keperluan sehari hari.
Karena Nisa sering masak sendiri, sebagian uang saku bisa ditabung. Tiap liburan, Nisa dan kawan kawan pergi keliling ke kota kota lain di Cina. Malah dia sempat pergi ke kampung sahabatnya di Jepang dan Thailand. Asyik sekali.
Oya, Cina sangat aman. Nisa sering jalan jalan malam hari tanpa adacyang mengganggu. Untuk pengetahuan, CCTV ada di mana mana. Polisi selalu siaga membantu. Dan bagusnya lagi, tidak ada narkoba dan LGBT di sana. Terlarang dan hukumannya berat.
Selesai wisuda, rupanya ada Job Fair di kampus. Perusahaan perusahaan Cina yang ada di Indonesia jemput bola rekrut karyawan. Mereka langsung mewawancarai anak anak Indonesia yang baru lulus, dan langsung ditawari gaji awal minimal 10 juta rupiah.
Kuliah di Cina aja yuk !
Biayanya murah dan lulus langsung dapat kerja.
(MN-JOHAN)