News

Momentum HARKITNAS 2024, GM FKPPI Jember ingatkan keberadaan monumen Curah Buntu

Momentum HARKITNAS 2024, GM FKPPI Jember ingatkan keberadaan monumen Curah Buntu

Jember 18 mei 2024 Menaranews.online”Monumen Curah Buntu yang berada di wilayah desa Karanganyar Ambulu merupakan saksi sejarah atas perlawanan gerilyawan tentara Indonesia dan masyarakat berjuang melawan penindasan dan penjajahan imperialisme Belanda di bumi Jember ini.

Menurut Bambang Sugihono Keberadaan monumen yang penuh heroik ini tidak bisa di lepaskan begitu saja melainkan sebagai tonggak sejarah yang bisa menjadi pemantik bagi generasi penerus di alam kemerdekaan Ini, agar senantiasa di kenang ditanamkan kepada pemikiran bangsa ini bahwa kemerdekaan itu melalui perjuangan dan berebutan dengan mengorbankan jiwa raga.

Oleh karenanya di era kemerdekaan ini hendaknya bangsa Indonesia memiliki daya saing serta kemampuan berkompetisi di segala bidang serta mampu mensejajarkan diri dengan negara negara yang sudah maju khususnya bidang ekonomi, teknologi informasi, kemandirian pangan dan pertanian, pertahanan keamanan global, pendidikan, kesehatan, infra struktur, migas serta tingginya angka kesejahteraan rakyat. Yang pada prinsipnya semua ini adalah harapan dari para pejuang kemerdekaan yang telah memerdekakan tanah air ini.

Dalam rapat rencana perbaikan monumen Curah Buntu Ketua GM FKPPI Jember Bambang Sugihono mengatakan, dengan semangat HARKITNAS adalah saat yang tepat untuk merefresh kembali semangat para anggota untuk kembali melihat arti pentingnya monumen dari sudut pandang kesejarahan. Selain sudah menjadi bagian yang di emban oleh GM FKPPI Jember melakukan pemantauan, perawatan bahkan renovasi monumen agar tidak hilang maupun lekang oleh waktu, tandasnya.

Sebagai OKP GM FKPPI Jember tidak akan lelah justru akan lebih berkobar bersemangat manakala adanya laporan warga atas kurangnya perawatan maupun perhatian. Dengan gercep anggota melakukan pemantauan dan evaluasi untuk segera di tangani. Dan pihak GM FKPPI selalu melakukan kegiatan edukasi tentang pentingnya monumen bagi generasi Milinea ini. Selain itu juga langkah sinergi dan akselerasi secara otomatis selalu di lakukan dengan seluruh jajaran muspika yang berada di wilayah guna melakukan perawatan bersama.

Persoalan monumen menurut Bambang Sugihono adalah persoalan bersama yang perlu adanya kepekaan dan sentuhan agar keberadaan seluruh monumen perjuangan ini tetap lestari sepanjang masa, sergahnya.

“Dengan kokohnya monumen Curah Buntu merupakan lambang/cermin dari kegigihan para pejuang melawan kompeni Belanda waktu itu . Dimana sebanyak 27 dari gerilyawan kita yang gugur di medan laga yang selalu kita kenang dan kita peringati bahwa kemerdekaan Indonesia ini harus di isi dengan upaya semangat membangun bangsa dengan kemajuan serta berkemakmuran dari segala aspek”, imbuh Bambang Sang Ketua.

(Mn-sta)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button