News

OJK Jember siap mendorong pengembangan ekosistem keuangan inklusif untuk Meningkatkan Kesejahteraan masyarakat Jember.

Jember Menaranews.online”Kepala OJK Jember Muhamad Muchid sebagai pejabat baru di Jember Komitmen untuk bersama-sama dengan Pemerintah daerah meningkatkan kesejahteraan warga masyarakat jember.
Hal itu di kemukakan Muhamad Muchid dalam perkenalannya saat menghadiri dan memberi sambutan pada pertemuan rutin Mingguan Sirambo di Kebun Banjarsari 12 Juni 2024.

Di katakan terkait Tugas OJK sebenarnya sejalan apa yang telah di programkan pemerintah kabupaten Jember bagaimana peran kita untuk pengembangan ekosistem keuangan inklusif di Jember dalam krangka pengembangan ekonomi daerah .
Ojk tidak saja hanya melakukan pengawasan jasa sektor keuangan .

Ojk disini memiliki Plafom sebagai payung kerjasama instansi terkait yang ada di daerah yang tergabung dalam TPAKD Tim Percepatan akses keuangan daerah dimana Jember sudah terbentuk dengan struktur organisasi di dalamnya ada pak bupati dan pak Gunawan Bank Indonesia dan Sebagai ketua Tim dijabat oleh Asisten bidang Ekonomi pembangunan.

Untuk itu OJK akan mensuport mengaktivasi dimana tempat yang akan di jadikan titik Platform Pengembangan ekonomi dan keuangan Daerah..

Sedangkan yang terlibat di TPAKD adalah semua lintas sektor dan lintas bidang terkait.
Dikatakan ada salah satu yang menarik di organisasi TPAKD adalah literasi dan edukasi sudah berjalan dengan kolaborasi antar Instansi.
Di contohkan desa Puger Kulon kecamatan Puger kabupaten Jember yang penduduknya sebagian besar Nelayan ketika panen tiba dan banyak uang tidak harus di habiskan untuk belanja namun harus berpikir ketika musim paceklik “tutur Muhamad Machruf.
Ini adalah masalah literasi yang menjadi masalah krusial masalah pengetahuan.

Untuk mengetrapkan pengembangan Ekosistem inklusif (EKI) tujuan nya menggerakkan roda pembangunan serta mengembangkan keuangan di tempat tertentu baik di desa maupun di kota.
Untuk Puger Kulon setelah OJK mengunjungi bisa di jadikan sebagai alternatif tempat untuk pengembangan EKI. Karena Puger sebagai Warga nelayan sudah melibatkan banyak pihak dari Hasil tangkapan ikan nelayan.
Apalagi Puger sekitar 60 Persen adalah Petani nelayan dan para nelayan itu tidak berdiri sendiri karena di situ ada proses pengolahan Ikan UMKM dan juga tempat wisata artinya jika ada orang luar yang datang ke Puger apa yang di butuhkan pengunjung telah di sediakan di tempat itu .
Inilah yang perlu kami sampaikan bagaimana membangun secara terpadu dan melibatkan banyak pihak “imbuh Muhamad Muchid.
Kawasan EKI ini harus di dukung semua pihak karena setelah Mandiri akan menjadi tujuan yang terintegrasi dengan harapan nantinya peningkatan akses keuangan melalui program pengembangan wilayah ekosistem keuangan inklusif ini mampu mengembangkan potensi ekonomi daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.”pungkasnya.

(Mn-sta)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button